Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Second Shot.

Hi! Setelah pergulatan hati dan jari yang cukup panjang, akhirnya aku post notes ini. Sejak saat itu, aku berjanji untuk ga menghubunginya lagi. Tapi aku gagal, kalah dengan hati yang selalu menanyakan keadaannya. Hanya butuh beberapa menit setelah deklarasi perjanjian antara hati dengan pikiran, tanganku pun langsung mengambil telepon seluler yang berada sepelemparan batu, dan voila, "Hi!" pun terkirim ke seberang sana. Butuh waktu beberapa saat untuk menunggu balasan darinya, sambil tetap berprasangka baik bahwa chat ini akan dibalas, meskipun status nya sedang online. Waktu yang ditunggu akhirnya tiba, dan kita berbalas pesan, yang meskipun terlihat canggung, tetapi menurutku cukup menghibur. Waktu berjalan, dan tiba saatnya untuk menghapus satu persatu pesan darimu. Sengaja selalu kusisakan beberapa, untuk pengingat diriku yang pernah singgah di hatimu. Beberapa hari kemudian, ada beberapa hal yang mengganjal. Ketika tahu kamu bisa membuat ilustrasi, pernah kutany...

First Comer, First Comments

Hi! Setelah posting an yang pertama (setelah beberapa lama), ternyata banyak masukan yang dilontarkan oleh beberapa pembaca yang udah aku share blog ini (karena dicari di google ga ketemu hahaha). Let see what I've got! Pertama, "hmm", cuman itu aja komentar dari salah satu selebtwit terkemuka di Surabaya (halah). Dan karena dia juga penulis salah satu novel yang pernah best seller di zamannya, aku akhirnya bingung sendiri, ini orang komennya apa ya. Kalau mau nyindir tulisanku jelek, ya bilang lah. Daripada bengong? Bingung akutu. Hahaha. Kedua, ini komentar dari temen deket, "kok tumben tulisanmu jarang ada bahasa Inggrisnya? Biasanya kan tulisanmu susah dicerna orang awam yang bahasa Inggrisnya carut marut". (Fyi, sebelum disautin anak jaksel, gua bilangin dulu, gua lebih dulu pakai tulisan campur aduk ala elu elu pada yak, hahaha). Baik, ada beberapa alasan kenapa aku nulisnya meminimalisir penggunaan bahasa ibu (Jawa) maupun bahasa asing, terutama baha...

N, I have no idea what this notes should be named.

Hi! Hari yang melelahkan, sekaligus hari yang menyenangkan. Hari ini, dengan tanpa banyak pertimbangan aku memutuskan untuk pulang ke Malang, setelah 3 hari berturut-turut banyak kesibukan di rumah. Hari Minggu gagal karena ada kerjaan di kantor, di hari Senin dan Selasa ada kerjaan di rumah. Banyak yang bertanya-tanya, kenapa pagi ini aku harus pulang ke Malang, sementara malam harinya harus masuk kerja, shift malam. Banyak alasan yang memaksaku untuk pulang. Pertama, harus ngambil jaket yang ketinggalan di rumah. Kedua, ada janji dengan salah satu teman di Malang untuk mbenerin notebooknya yang rusak. Ketiga, ini sebenernya udah masuk rencana yang udah agak lama, tapi ga pernah kesampaian, ketemu mantan. Ya, ketemu mantan. Kalian ga salah baca kok. Jujur meskipun aku udah menikah dengan istriku yang sampai saat ini setia menemaniku, tapi aku masih ada rasa ke dia yang udah kutinggalkan. Entah, rasa ini susah dijelaskan, entah rasa sayang, entah rasa kangen, entah rasa bersalah k...